Rabu, 21 Maret 2012

Hedi Slimane's

i did a quick visitation to Hedi Slimane's diary this morning, then saw some of his black and white photographs.

at first, i saw them as weirdos, naked, tattoos, cigarettes, inelegant, black and white, err.. it's more likely grey actually, no. other. colors. boring, such a thing against my tastes for specifically.

but i look further on them once again, and come up with speculation that his point might be about the imperfection itself. fashion and perhaps art are not only about colors, well and neat stuffs. fashion is one of human elements. it's close to us. and since no body's perfect so does fashion. maybe.

even though, i still seen fashion as things that (perhaps) covered our imperfection.


Love,
M.I

Selasa, 20 Maret 2012

Broken Vow

I went home from my office yesterday. took taxi as usual. the different thing was only that taxi tune in on a radio which has a good playlist.




one of those songs was, this Lara Fabian's.




remembering me, that she's one of a few creatures on earth whose exclamations are comfortable to be heard.















Love,


M.I

Astagfirullah

"Sesungguhnya pujian yang mereka berikan semata-mata karena Allah menutupi aib kita yang tersimpan".

suatu kali pernah membaca ungkapan diatas, disuatu tempat.






Tuhan kita hanyalah terlalu baik, dan kita terlalu tak tau berterimakasih?

M.I

Kamis, 01 Maret 2012

Hidup Baru, Baru Hidup

Holaaa..




Sudah lama sejak terakhir kali benar-benar bercerita tentang keseharian rasanya. Seperti judul blog ini yang harusnya bercerita tentang kejadian sehari-hari hehe. abis gitu sih, kadang kita ingin sekali menulis sesuatu yang menarik tapi waktu-nya tak banyak, atau sebaliknya ketika kita akhirnya punya waktu yang banyak untuk sekedar menulis tulisan, cerita yang berlalu rasa-rasanya sudah terlalu basi :p



Seperti judul cerita kali ini, saya ingin menceritakan perubahan yang terjadi pada diri saya tentang hal-hal esensial dalam hidup. salah satunya adalah concern saya terhadap pentingnya mengatur apa yang masuk kedalam tubuh.




sudah sejak di sekolah dasar mungkin kita semua memahami bahwa manusia, tumbuhan, hewan atau yang biasa disebut mahluk hidup sebenarnya terdiri atas raga dan jiwa. Raga yang nampak secara fisik dan jiwa yang menjadi bagian pribadi setiap individu (tidak nampak secara kasar hanya dapat dirasakan atau muncul setelah diimplementasikan dalam suatu perbuatan). Keduanya berdiri sendiri, tetapi dalam hal membentuk suatu individu mereka menopang satu sama lain.




Dari kecil saya setuju, bahwa inner beauty lebih penting ketimbang outer looks. Menjadi pribadi yang menarik lebih utama ketimbang menjadi seseorang yang atraktif secara fisik.


melatih kepribadian lebih mengasyikan ketimbang mengolah raga. Sampai suatu hari dibulan februari, saya sadar bahwa lambat laun raga yang saya miliki akan bertambah tua dan renta.. yang apabila tidak dirawat sejak dini mungkin ke rentaan tersebut akan menyusahkan jiwa saya sendiri cepat atau lambat.




Coba saja bayangkan, semisal saya hendak melaksanakan ibadah sholat diumur-umur saya yang senja nanti, tapi terhalang kemampuan fisik yang semakin terbatas?




Memulai hidup baru yang lebih sehat adalah jawaban yang akhirnya saya temukan.


Berhubung masih baru, maka saya mulai dari hal-hal yang menurut saya paling mudah dulu seperti mengatur apa yang masuk kedalam tubuh (bisa dibaca: mengatur asupan makanan, meskipun sebenarnya memiliki makna yang jauh lebih luas dari sekedar makanan), hidup bersih (termasuk mandi 2x sehari dan mengganti pakaian), melakukan perawatan kulit, rambut dan kuku secara sederhana dengan teratur. (kelihatannya sepele ya, padahal kulit, rambut dan kuku adalah bagian tubuh manusia yang harus dijaga kebersihan dan keindahannya), perbanyak meminum air putih.




Hal lain yang sebenarnya penting tapi masih sulit karena tidak setiap hari dapat saya lakukan adalah : Olahraga dan Tidur cukup.




Kecuali mengatur asupan makanan, sebenarnya apa yang saya terapkan diatas adalah hal-hal sederhana yang setiap orang pasti telah menyadarinya (meskipun mungkin untuk menerapkannya? belum :p). Sekarang saya jadi lebih care tentang berapa sebenarnya kebutuhan kalori saya perhari dengan aktivitas yang saya lakukan?, selain itu tentu jadi lebih care tentang nilai gizi suatu makanan. Lebih jauh lagi, menghindari pemakaian minyak goreng untuk makanan-makanan yang tidak diproduksi dirumah, mengurangi pemakaian gula jika tidak diperlukan. Memperbanyak konsumsi serat dan protein, serta memberikan tubuh asupan kolagen, vitamin c dan vitamin E yang semakin berkurang produksi alaminya sejalan dengan penambahan usia.




Secara bertahap, hal-hal yang dimasukkan dan dikonsumsi oleh tubuh seharusnya sesuai dengan kebutuhannya, maka alangkah baiknya apabila kita bisa memahami kebutuhan tubuh kita sendiri. Semisal saya yang berkacamata ini, saya juga kedepan akan berusaha untuk memperhatikan asupan vitamin A dan melakukan hal-hal yang mampu mengurangi atau paling tidak menjaga kemampuan penglihatan saya.




Setelah apa yang saya lakukan beberapa minggu kebelakang, saya merasa menjadi lebih ringan dan sehat. Yang paling penting, adalah pemahaman bahwa "hasil" tidak akan datang secara instant. Gak usah buru-buru ingin melihat perubahannya.. nikmati saja dulu prosesnya secara bertahap.. kita mesti belajar melewatinya.




Selamat memulai hidup baru, semoga lebih hidup :)




Love,


M.I