Kamis, 16 September 2010

Seperti Matahari
semasa menyinari
kelam berlalu
terangi bahagia..
yang kutunggu

seperti kau di hati
selama ku menanti
tak ada lagi
keraguan diri
yang menguji

walau hari tak selalu indah berseri-jangan berhanti kau yakinkan pasti-cinta ini

kau kan kembali membawa cahaya hidup ini

walau dunia tak selalu indah surgawi-jangan berhenti kau yakinkan pasti-cinta ini

walau tlah terpisah waktu, kau kan mampu kembali dalam pelukku, senyummu, setiamu, jadikan kisah indah ku

kau yang selalu.
ku tunggu
jangan berhenti kau yakinkan pasti- cinta ini
walau dunia tak selalu indah surgawi -jangan berhenti kau yakinkan pasti -


cinta ini

*"kisah yang indah"-Monita Tahalea

am not that romantic

Am not that romantic, but i love to write about any thing related to love. mostly on twitter because its easyness.
At this point, i realized that i had write many manifesto about love, i'm sure it's important to rewrite some of them on another media such this blog to tackling the 'collections" from extinction ;)

well, i think it's notable to remain you all that not all from the "collections" I wrote, was my private experienced. I guarantee you that no one would clearly distinguish them from facts to "only a quirk".
i hope you enjoy the 2 of them :))
*Mereka yang mencintai ( 19 Agustus 2010)
  • Mereka yang mencintai pasti saling mencari, tak perduli telah bertengkar berhari-hari.
  • Mereka yang mencintai pasti saling merasa, bila seorang diantara mereka tengah bertarung dengan rindu yang melanda.
  • Mereka yang mencintai pasti menghiraukan, apabila rasa diantara mereka seakan-akan ingin terlepaskan.
  • Mereka yang mencintai pasti tertawa, ketika akhirnyatakdir mempertemukan mereka kembali setelah bertahun-tahun tak pernah berjumpa.
  • Mereka yang mencintai pasti berusaha, melakukan apa yang mereka bisa agar keduanya berbahagia.

*Cinta?

Cinta datang tiba-tiba kepada dia yang tak meminta, menjadikan tenang ruang yang hampa, memancarkan sinar bermega-mega, menjadikan hambar ada rasa.

Cinta menari-nari, diatas lantai hati yang sunyi, berbisik menenangkan sanubari dengan kata sederhana, tatapan mata yang berapi-api.

Cinta memancarkan semangat, ketika senyumnya begitu menyengat, harumnya ingin dihirup lamat-lamat, magisnyapun menghantarkan selamat.

Cinta mungkin jumawa, berkukuh pada rasa bangga dan bahagia, terkadang ia lupa, rasa tak bertulang dan beraga, tak sulit lenyap tak bernama.

Pada akhirnya cinta hanya mengalir, mungkin juga mengikuti angin semilir, berhembus menghembuskan syair, suatu hari mati dan bertemu perjumpaan terakhir.

cheers

Melly Indria

Eid Mubarak =]

Selamat hari raya Idul Fitri 1431 H,
mohon dimaafkan lahir batin

cheers
Melly Indria

Minggu, 05 September 2010

Another "eat, pray, love"

have u ever felt a broken heart? how did you feel? err how does it feel? :)

banyak orang melukiskan rasa "patah hati"-nya dengan sebutan "biru" atau digubah sedikit menjadi "blue" dalam bahasa lain..
bagi kebanyakan orang (mungkin secara umum bisa dipake contoh pada wanita) patah hati itu rasanya seperti sakit yang amat dalam, kecewa, distrust, hilang semangat, hilangnya kebahagiaan, yang menjadi satu kesatuan. menjadi teramat berat karena bawaannya jadi kepikiran terus, merusak batin dan pada akhirnya merambat ke fisik.. *begitukan? :p
banyak yang jadi ga mau makan, males ngapa-ngapain, depresi berlebihan, phobia denger nama 'mantan" disebut tapi sebenarnya pengen banget tau kabarnya :p, sungguh untuk wanita secara umum keadaan yang demikian bisa dikatakan cukup "normal" :)
tapi pertanyaannya, sampai kapan mau seperti itu terus??
bagi kebanyakan wanita, bangkit dari patah hati adalah hal yang sulit dan amat panjang prosesnya, dan untuk itu memerlukan waktu yang amat lama sehingga orang cenderung berkata "biarkan waktu yg menyembuhkan", "time will heals".
prinsip semacam itu ga salah sebenarnya, tapi sesungguhnya setiap orang punya kans yang besar untuk mempercepat proses penyembuhan dirinya sendiri.
bagi saya, seorang wanita yang tengah patah hati dan ingin segera sembuh, pertama kali harus "menemukan dirinya" sendiri dulu. kalau banyak orang berpendapat "patah hati"-nya dulu yang harus disembuhkan, atau dirinya dulu harus ditenangkan itu tidak salah, tapi bagi saya kurang tepat.
seorang wanita harus bisa "menemukan" jati dirinya kembali, yang mungkin hilang dulu disaat fase cinta-cintaan, semisal merasa ketergantungan, merasa harus mengungkapkan perasaan setiap hari. contoh realnya: harus sms-an.
"menemukan dirinya" bisa dilakukan dengan mendekatkan diri kepada Tuhan (bukan sok religius, tapi ini kenyataan), merenungi bahwa diri kita masih sangat berharga dan kita bisa hidup tanpa orang lain, apalagi kalau hanya sekedar pacar. merenungi kenyataan bahwa meskipun ada salah satu pihak yang telah melukai, sebenarnya hubungan itu berakhir juga karena kuasa sang pencipta, jadi di fase ini kita berusaha untuk mengubah "sudut pandang" bahwa ada salah satu diantara kita yang telah berbuat "salah" (belum memaafkan sih, hanya berusaha untuk mencoba lebih logical).
dalam fase "menemukan diri" ini selain pekerjaan batin, bisa juga ditambah dengan bantuan "pekerjaan" fisik, em seperti : menghabiskan waktu dengan berolah raga, menonton film-film mikir yang bermutu (hindari film cinta-cintaan), shooping, menyibukkan diri dengan bekerja, belajar, membaca apa saja pokoknya yg sifatnya "mencari" sesuatu (karena sebenarnya ada yg hilang dalam diri kita). dengan menemukan diri sendiri, seorang wanita yang patah hati pada akhirnya akan merasa lebih kuat, lebih mandiri dari sebelumnya, karena dia telah mengenal kemampuannya sendiri dan tengah berpijak pada kakinya sendiri.
setelah merasa telah "menemukan diri" sendiri yang sempat hilang, seorang yang patah hati sekarang masuk kepada fase yang lebih berat sedikit saja, yaitu mengubah "sudut pandang". sudut pandang yang baru diharapkan akan lebih 'firm" di otak wanita yang tengah dalam proses penyembuhan sakit hati. ini berat karena pada hakikatnya wanita hanya terdiri dari dua jenis : 1. yang mudah dipengaruhi atau 2. yang keras kepala. untuk keduanya, pekerjaan "merubah sudut pandang" bukanlah pekerjaan yang ringan.
bagi seorang wanita yang mudah dipengaruhi, proses peng-insepsian pandangan mungkin akan dilalui dengan mudah, tapi akan sulit untuk membuat suatu pandangan tersebut solid didalam otaknya, karena mudahnya berubah-ubah prinsip. sedangkan yang terjadi pada wanita "keras kepala" adalah sebaliknya, tapi ketika "sudut pandang baru" telah didapat kemampuannya akan sekeras baja.
pandangan apa sajakah yang perlu dirubah dalam fase ini? banyak, tapi pada intinya seorang wanita harus bisa merubah pandangan yang cenderung lebih mengetengahkan "perasaan" ketimbang "logika dan realita". hal lain yang juga harus di praktekkan adalah merubah kata "mengapa ya?" menjadi "kenapa tidak?". jangan lagi mengungkit mengenai mengapa kita tidak bisa bersama? mengapa ga dicoba lagi aja?, jauhkan lah pikiran-pikiran terlalu positif semacam itu, dan temukan penggantinya dalam "kenapa tidak putus dari dulu ya?", "kenapa tidak mencoba hal-hal lain yang lebih menarik?, "kenapa tidak saya sadari sejak dulu bahwa saya punya potensi ini potensi itu?" "kenapa tidak saya liat hal-hal yang hanya mungkin saya lakukan kalau tidak bersama dia?" berpikirlah negatif untuk mendapatkan energi positif untuk diri sendiri :)
setelah kita berhasil menemukan diri sendiri, dan merubah sudut pandang, kita pasti akan bisa lebih rileks terhadap diri kita sendiri, lebih berjuang untuk membahagiakan diri kita, meraih apa yang seharusnya diraih, mengejar impian, dan lebih kuat tentu saja dari sebelumnya. hal ini sangat penting karena sesorang yang pada hakikatnya tengah berusaha untuk "memaafkan kesalahan" baik dirinya sendiri maupun orang lain, terlebih dahulu ia harus kuat, karena dalam posisi yang lemah orang cenderung untuk "membalas dendam". bukan begitu? :)
setelah ini kita akan masuk ke fase berikutnya yang lebih menarik, saya janji akan menuliskannya untuk anda di hari lain. selamat menyembuhkan patah hati ya ;)
cheers,
Melly Indria

Kamis, 02 September 2010

#SeptemberWishes

"Semoga Tuhan mau berbaik hati menunjukkan "Peta"-nya atas hidup saya sebentar saja, agar saya tau sedikit jalan mana saja yang dapat saya lalui dengan pilihan medan-nya"

"Semoga saya, bisa lebih sering membuka hati ketimbang mebuka mata, lebih sering mendengarkan dari pada berbicara, lebih banyak merenung daripada berpikir, lebih banyak merasakan daripada memaksa orang lain merasakan'

"Semoga dia, yang entah dimana dapat menemukan.. saya"

"Semoga kami, dapat berjumpa takdir, Tuhan senang, mereka senang, kamipun tenang"

2 September 2010

cheers,
Melly Indria