Rabu, 21 April 2010

Why don't you write it on your blog?

Hey baby, wht is live? it was just a game of lesson, we're both learning and we can't get enough of :)


Hello again,

Beberapa hari ini agak sibuk dikantor :p jadi belum sempet-sempet menulis lagi, bahkan rencana untuk menulis di hari ulang tahunpun resmi gagal, hoho ya sudahlah.

kali ini tulisan saya akan sangat ringan saja, kita belajar tentang hidup ya? :D
saya yakin sebagain dari kita pasti ada yang sudah bisa memaknai arti hidup, sebagian besar yang lain tetap belum mampu memberikan definisi, dan mungkin sebagain kecil sisanya memilih untuk tidak peduli. Well, bagi yang sudah berhasil memaknai kehidupannya saya ucapkan selamat, tapi bagi yang belum jangan berkecil hati, sedangkan bagi yang tidak perduli, saya pikir saya juga tidak mau memperdulikan :p hoho

cerita saya pertama tentang hidup adalah kisah saya yang pada suatu di hari minggu berencana mengunjungi rumah "calon mertua" sahabat saya untuk melayat, maklum ayah dari pacarnya sahabat saya itu baru saja meninggal, saya dan sahabat saya yang lain, yang biasa saya panggil "item" berencana melayat di hari minggu siang. karena lokasi rumah yang akan saya datangi cukup jauh dari rumah saya, dan saya berencana untuk mampir ke tebet untuk membeli baju yang sudah saya cup dari 2 minggu sebelumnya, jadi saya putuskan (setelah mikir-mikir pake lama) untuk menyuruh supir saya datang jam 9 pagi. saya juga dapet tugas bangunin si "item" yang terkenal susah untuk dibangunin, sudah beberapa kali dalam kehidupan saya dapet tugas yang berat, tapi tugas terberat ternyata membangunkan mahluk yang entah kenapa kupingnya ga bisa mendengar dengan baik :p
pagi itu saya mewujudkan rencana saya, pergi ketebet dan masih berpikir akan datang melayat sekitar jam 2, saya putuskan menelpon si "item" dalam perjalanan saya ke tebet, dengan susah payah, nelpon, dan sms tidak diangkat, akhrnya saya sampai di "toko pakaian anak muda" yang saya tuju, dan si item tidak kunjung bangun.

(sebelumnya saya ingin bercerita sedikit tentang kenapa saya bisa memutuskan datang ketebet, jadi ceritanya pada suatu ketika saya melihat blog nya seorang fashion blogger yang memajang iklan tentang koleksi terbaru suatu 'toko baju anak muda" didaerah tebet. baju gaun itu terlihat lucuu sekali, dan manis. tidak pake lama, sepulang kantor (waktu itu saya pulang tidak terlalu malam) saya langsung memutuskan untuk ngacir ke toko tersebut, tentu saja niatnya untuk membeli baju itu. setelah muter-muter karena supir saya tidak terlalu ngeh sama jalan2 ditebet dan karena saya juga sudah dapat dipastikan tidak terlalu ngeh dengan jalan-jalan dijakarta hoho, akhirnya sampai juga di toko yang saya maksd. tapi sayang beribu sayang, gaun yang saya inginkan itu sedang ditarik dari peredaran untuk sementara waktu, ga jelas krn alasan apa. akhrnya saya hanya meninggakanl nama dan no telpon, dan mereka berjanji untuk menelpon saya ketika gaun itu sudah kembali dipasarkan)

akhrnya hari itu saya kembali lagi ke "toko baju anak muda" itu, tanpa ba bi bu, saya langsung to the point menanyakan baju yang saya inginkan, dan sipenjaga toko bilang "bajunya sudah sold out, mba" dengan tampang baik, senyum ramah dan badan ber-aroma harum (salah satu kelemahan saya adalah mencium aroma). saya agak kecewa, yah mungkin sebenarnya bukan salah mereka juga, mungkin baju itu banyak sekali yang ingin memiliki, dan mungkin mereka sudah berusaha menghubungi saya lewat HP, tapi berhubung HP saya yang itu mati dan tidak aktif, jadi pesannya tak pernah sampai. (sampai sini kita belajar: Kalau tidak jodoh ya tidak jodoh saja)

setelah mendapat berita buruk itu, saya kemudian fokus untuk melihat-lihat barang yang lain, yang mungkin worth untuk dimiliki, hitung-hitung sudah jauh-jauh ketempat ini, agak sayang kalau mesti pulang dengan tangan hampa :p, tiba-tiba bb saya berdering, dan dari layar tampak tulisan nama yang sudah amat saya kenal, "halo tem?" begitu saya mengawali percakapan setelah sebelumnya memencet tombol gambar "gagang telepon" berwarna hijau. akhirnya mahluk itu bangun dan berjanji akan langsung mandi dan habis itu berangkat. setelah itu saya memutuskan untuk kembali kemobil karena tidak ada satupun barang lain yang menarik perhatian (pelajaran kedua : Kalau memang tidak ada yang worth, yasudah jangan buang-buang uang)

sesampainya dimobil, saya menyuruh supir saya untuk menunggu, karena saya akan menghubungi teman saya yg punya pacar yang ayahnya meninggal tersebut (ribet ya? hehe), saya menanyakan sudah dimana dia dan apakah saya sudah bisa jalan sekarang. tapi ternyata acara dirumah pacarnya itu baru akan dilaksanakan setelah solat isya, dimana saya tidak mungkin bisa dateng karena pertimbangan akan satu dan lain hal. sayapun berpikir keras, mau dibawa kemana hubungan gw dan supir gw ini (maksudnya mau kemanakah tujuan selanjutnya :p). tiba-tiba (ada bunyi "teg") saya teringat akan sahabat saya Mira, yang sudah lama tidak ketemu, sebenernya sudah beberapa kali saya ingin bertemu tapi selalu ga bisa. dan pada detik itupun saya mencetuskan untuk pergi kerumahnya, emm untuk yang pertama kali, setelah 4 tahun lebih kita bersahabat :)

selama ini yang saya tau rumah Mira sahabat saya itu terletak disuatu komplek yang sangat sering dia sebut-sebut sebagai "taman Duren Sawit" mungkin salah satu alasan kenapa saya ingat nama komplek rumahnya, karena ada unsur buah kesukaan saya, dan komoditi kesukaan ayah saya :p, Duren & Sawit.
"Pak, Bapak tau Taman Duren Sawit ga, pak?" , "Tau Kak" begitulah percakapan saya dengan sang supir, yang akhirnya menjadi awal perjalanan ini. mungkin diantara kalian berpikir perjalanan ini tampak mudah-mudah saja, memang benar sih mudah kalau si Mira sahabat saya itu adalah tipe yang aktif membawa HP nya kemana-mana, dan akan lebih mudah lagi kalau seandainya HP saya yang menyimpan no telepon rumahnya aktif. saya benar-benar tidak tau No. rumah dan juga blok rumah sahabat saya itu, yang saya ingat hanya : "taman duren sawit".
berulang kali saya mencoba menghubungi, meninggalkan pesan, dan menanyakan perihal alamat Mira pada beberapa teman dekat kami, tapi nihil sampai supir saya akhinry menyadarkan "Kak, ini taman duren sawitnya, blok apa kak?". pertanyaan itu rasanya lebih serem ketimbang pertanyaan guru SMA saya yang menanyakan "bagaimana caranya menentukan arah vektor, melly?".


well, tapi mungkin inilah yang disebut intuisi dan ingatan alam bawah sadar, hehe (sebenernya saya dari dulu punya teori bahwa manusia punya fasilitas menyimpan memori yang sempurna di otaknya, once u need it, it will appears automaticaly, but we simply don't realize). oke tiba-tiba insting saya yang biasanya suka benar mengatakan bahwa "saya harus ke blok D, blok D". "ke blok D, pak!" begitu akhrnya saya menjawab. "bapak coba puterin blok D ya pak, soalnya saya ga tau rumahnya no berapa" begitu pesan saya, saya cuma bisa berharap mobil teman saya yang sudah saya hapal luar kepala itu diparkir diluar atau tepat digarasi rumahnya yang bisa terlihat dari jalanan. saya dengan seksama melihat kanan-kiri dengan teratur, sampai akhirnya kembali pak supir mengagetkan saya "Kak, blok D cuma sampai sini saja" okey dan saya cuma bisa memencet redial berharapa si Mira kali ini mengangkat telepon setelah berjuta-juta kali saya coba hubungi lewat telepon (ini lebay). akhrnya tanpa disuruh, mobil saya berhenti tepat diujung jalan blok D, dan saya cuma bisa bengong. beberapa teman yang saya hubungi cuma bisa menertawakan tingkah bodoh saya, dan berdoa (ga tau ini tulus apa ngga) dan mengucapkan selamat "muter-muter".
setelah sekitar hampir setengah jam saya berhenti ditempat itu, saya kemudian tergerak untuk mengulang sekali lagi menelusuri blok D, kali ini saya berjanji untuk lebih pelan-pelan, lebih fokus dan lebih seksama. "Pak, coba puterin blok D sekali lagi deh pak, kalo nanti ga ketemu kita pulang saja", "iya, Kak" jawab si Bapak. tapi.. sekali lagi "ilmu" dalam diri saya bekerja hoho, kali ini namanya insting, insting saya mengatakan "
melly, melly coba kamu liat belakang deh, liat belakang!".
Mobil saya sudah akan melaju kedepan sebelum saya secara spontan bilang
"pak bapak puter balik deh pak", saya melihat persis beberapa meter dari tempat dimana mobil saya terparkir, ada sebuah rumah disbrang jalan, yang dengan kualitas penglihatan mata saya yang rabun agak sulit melihat dengan jelas, tapi jelas saya melihat sebuah mobil avanza terparkir rapih digarasi rumah tersebut.
dan seperti yang kamu bisa tebak, tidak sabar akhirnya saya turun dari mobil dan mendekati rumah itu untuk satu tujuan, melihat lebih dekat untuk membaca plat nomer mobil berwarna hitam itu. dan kali ini, semua element dalam tubuh saya, mengantarkan saya pada sahabat saya tercinta :),
sejak hampir 30 menit saya berada persis didepan rumahnya, tapi saya hanya berpikir bahwa saya tidak menemukannya.
(pelajaran ke 3 : we may think we don't know if we could get trough on those problem, but God always has a way to bring us somewhre, the place of our destiny, the place whre we should be "

Pelajaran yang lain yang juga sederhana adalah ketika suatu hari saya mendapat broadcast msggr dari salah satu teman, yang menginformasikan bahwa selama 4 hari kedepan matahari sedang berada pada posisi terdekatnya dengan bumi, sehingga hal tersebut akan mengakibatkan suhu di bumi naik sekitar 4 derajat celsius, dan disarankan untuk tidak memakai pakaian berwarna hitam selama itu supaya terhindar dari kanker kulit. saya yang memang concern dengan kanker kulit dan kesehatan kulit merasa perlu untuk menginformasikan hal tersebut kepada teman-teman kantor yang lain, saya pun berteriak-teriak mengingatkan mereka untuk tidak pake baju hitam besok. Keesokan harinya, seperti biasa sebelum mandi saya membutuhkan waktu untuk menentukan baju apa yang akan dipakai hari itu, yang saya ingat baju pertama yang saya pilih itu warnanya emmm apa ya? mungkin putih atau pink, setelah mandi, yang saya pakai warnanya hitam. hohoho dan saya tidak sadar sampai saya tiba dikantor, saya baru ingat semuanya, dan saya cuma bisa tersenyum pada akhirnya. (Pelajarannya : sekeras apapun kita menghindar, suatu saat pasti kita tidak akan menyadari bahwa kita pelan-pelan ternyata malah menuju kearah sana, yg kita hindari)

hal lain yang mengejutkan saya adalah ketika saya sekedar mengbrol santai dengan teman dan bertanya hal yang emm, tidak terlalu penting hoho. ini juga saya tanyakan dari forum formspring yang kami berdua "geluti" tapi karena yang bersangkutan mungkin sedang malas, jadi ketika akhrnya kita ngbrol ringan sekalian saja belia menjawab. kali itu saya bertanya tentang reinkarnasi atau ber-ulangnya hidup, suatu kepercayaan bagi pemuluk agama budha, dimana mereka percaya setelah mati, kehidupan setiap mahluk hidp akan ber-ulang tapi dengan tubuh dan wujud yang berbeda, tergantung dari amalan dan karma yang kita dapat di kehidupan sebelumnya.

pertanyaan saya rasanya simpel dan mungkin bukan kali pertama kamu dengar pertanyaan yang sama : " kalau benar reinkarnasi itu ada, dan kamu boleh milih untuk jadi apa/siapa, kamu mau minta jadi apa/siapa? dan kenapa?".
awalnya, saya berpikir teman saya akan menjawab seperti orang-orang kebanyakan, berpikir untuk menjadi orang lain yang lebih hebat, menajdi orang lain yang lebih terkenal atau menajdi orang lain yang keliatannya punya hidup yang lebih menyenangkan, atau mungkin berpikir untuk tetap menjadi diri sendiri seperti keinginan orang-orang yang lebih bijak.
dan benar saja, teman saya yang unik itu memilih untuk menjadi diri sendiri seperti tebakan saya sebelumnya, tapi saya tidak pernah bayangkan kalau alasan atas jawabannya bisa sebagus itu. hohoho
begini bunyinya kira-kira "Gw mau tetap jadi diri sendiri, karena akan lebih mudah untuk memperbaiki kehidupan yang pernah kita lalui, ketimbang memulai kehidupan baru yang lain"*

he was right, i never thought like the way he did. Kita selalu fokus mendapatkan kehidupan yang kita inginkan, kehidupan yang indah-indah, yang bahagia, yang bagus, yang baik, yang sempurna, tapi kita tidak pernah, atau jarang berpikir untuk memperbaiki, yes! untuk memperbaiki. :)

Saya tidak tau apakah saya mengajarkan sesuatu dengan menceritakan ini, tapi seharusnya dalam kehidupan kita yang kita tidak tau berapa lama ini, pasti kita diajarkan banyak hall, baik dari hal remeh-remeh, maupun dari hal yang berat, tapi kadang kita tidak bisa menyadarinya karena kita terlalu sibuk dengan keinginan-keinginan, target-target atau masalah-masalah kita itu sendiri. dan cara terbaik adalah dengan belajar dari kisah orang lain, bukan kah begitu?

Selamat menulis cerita kamu ;D


cheers
Melly Indria


*copyrights on Randi Adipratama



1 komentar:

Anonim mengatakan...

bagus mel blognya... bs menambah inspirasi